Cuaca Tak Bersahabat, Pedagang Jual Ikan dari Medan dan Jakarta

Cuaca Tak Bersahabat, Pedagang Jual Ikan dari Medan dan Jakarta

\"CIMG0896\"Cuaca yang tidak bersahabat beberapa hari lalu membuat pasokan ikan di Bengkulu terpaksa didatangkan dari luar daerah.  \'\'Kami mendatangkan ikan dari luar daerah yakni dari Jakarta, Lampung, dan Medan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan ikan tetap ada. Hal ini dilakukan pedagang, semenjak nelayan tak lagi melaut akibat cuaca ekstrim melanda Bengkulu sepekan terakhir,\'\' ujar Aris, salah satu pedagang di TPI. Guna mengantispasi hal itu, pedagang harus menambah biaya pengadaan ikan melalui suplier ikan luar daerah.  Ikan tersebut dibawa oleh Lang-Lang Buana (LLB) dan Azet ke Bengkulu. Meski, harga dari para suplier  dirasa  mahal, namun karena masyarakat butuh ikan, mau tidak mau harga jual ikan dinaikkan. “Kalau dari suplier, ikan Dencis mencapai harga Rp.16 ribu hingga Rp.17 ribu, jika kita beli dari nelayan lokal hanya Rp.14 ribu. Ikan bawal saja, kalau dari nelayan lokal hanya Rp.10 ribu, sedang pada suplier bisa mencapai Rp. 20 ribu,” ungkap Aris (30). Selain mengandalkan pasokan ikan dari luar daerah. Saat ini, mereka masih mengandalkan sisa ikan dari nelayan lokal. “Ikan ini sudah seminggu, inilah yang tersisa, tinggal 100 kilogram ikan Sumedang, dan 30 kilogram ikan Gepo,”  Ujang Tipo (42) Persediaan ikan yang ada akan habis dalam sehari. Umumnya, pedagang eceran mengambil langsung dari pedagang di tempat tersebut. Pedagang eceran selain dari sekitar Kota Bengkulu, mereka juga berasal dari Curup, Kepahyang, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan. “Setiap Pedagang bawa ikan 50 kilogram. Sedang yang tersisa saat ini berkisar 200 kilogram,” ungkap Tipo. Hal itu juga dirasakan  pedagang ikan yang mengandalkan pasokan dari nelayan lokal. Mereka dipastikan mengganggur hingga akhir Februari. Mereka mengandalkan nelayan lokal, sedang nelayan lokal sedang dilanda paceklik ikan dan badai. “Persediaan yang ado habis hari iko bang,” ungkap Boy (25) yang saat ini tinggal di Desa Kandang. (Mg3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: